Tafakkur, Tadabbur, Tasyakkur
Sahabat prayers,
semoga sehat selalu ya, aamiin
Melalui kesucian hati lewat tafakkur dan tasyakkur, semoga semakin membuat kita memahami bagaimana untuk lebih dikasihi dan disayangi Allah swt.
Tafakkur mengajarkan bagaimana kita menaklukkan dan berdamai dengan diri kita sendiri, lalu menemui Allah swt melalui keheningan dalam sanubari yang paling dalam, berdialog antara dirinya dan dengan Tuhannya, hingga berakhir kepada ketenangan dan kebahagiaan. Orang yang bertafakkur akan memiliki kepekaan diri.
Tadabbur adalah mengasah kebiasaan saat kita mampu berdamai dengan nurani kita, kita akan menemukan suara-suara keagungan melalui lingkungan dan alam semesta, mulai dari tumbuh-tumbuhan, hewan, pegunungan, air, udara, matahari, lautan, langit, dan bahkan bintang. Al-Qur’an menanyakan pada kita apakah mereka tidak mau merenung? Inilah ibadah tertinggi yang dapat kita lakukan, tafakkur dan tadabbur.
Tasyakkur adalah bagian peran aktif untuk meraih makna kehidupan yang luar biasa membawa berkah ini. Keberkahan ini tidak hanya didiamkan saja, namun justru dirayakan dengan positif. Syukur tidak cukup hanya diucapkan saja, namun harus masuk ke dalam perilaku sehari-hari sehingga orang lain menemukan keindahan dan kesempurnaan dalam hidup orang yang bersyukur.
Merasakan kesadaran hening, bening, jernih, tenteram, bahagia, nyaman, tenang, dan terang. Kesadaran ini sekali lagi adalah penyingkapan cahaya kesadaran diri bersama Allah, yang membuat seseorang memberikan yang terbaik dalam hidupnya. Inilah sesungguhnya pengejawantahan hidup yang penuh arti. Inilah yang ada dalam Ramadhan, yang kalau kita hanya melewatkannya dengan lapar dan haus, maka kerugianlah yang kita dapat
Kolom Komentar