Musyawarah 2
Sekarang di dunia ini banyak muncul paham-paham kekerasan yang
menimbulkan radikalisme. Salah seorang pemimpin dunia yang baru, yang katanya
anti teroris, tapi kenyataannya dia besikap radikalis.
Hal tersebut terjadi karena kita kurang bersih dalam mensucikan hati dan fikiran
Dalam ayat suci (surat Aal Imron ayat 159) tersebut
di atas terdapat empat kata kunci dalam mensucikan hati dan fikiran:
1) Menganjurkan agar dalam melakukan apa saja dengan rahmat, artinya
dengan cinta.
Jangan melakukan atau
berbuat apapun dengan didasari kebencian.
2) Maafkanlah mereka;
pemberian maaf adalah
cinta; tanpa cinta tidak akan dapat memaafkan.
Cinta mengikis benci dan
dendam; cinta melembutkan kekasaran, menyiram bara api kebencian, menghapus
debu-debu kebencian dari hati sanubari hingga bersih, sedikitpun debu kebencian
tak ada yang tinggal di hati lagi. Sehingga, hati itu menjadi penuh cinta.
3) Mintakan ampun untuk mereka.
Tergerak hati untuk memintakan ampun, inipun karena cinta.
Marilah kita memohonkan ampun untuk diri kita, kedua orang tua, guru-guru
kita, semua warga negara Indonesia yang masih hidup maupun yang telah wafat,
terutama para pejuang kemerdekaan yang telah wafat, dan kepada semua bangsa
manusia yang mau menerima kebenaran; diampuni semua, damai dunia, tenang
manusia, semua senang karena cinta memenuhi ruang dunia.
Dengan cinta → polisi bisa beristirahat,
pengadilan rehat, dan penjara tidak padat (bisa-bisa kosong).
Semua itu dapat dilakukan hanya dengan cinta. Beriman dengan cinta,
membela negara dengan cinta, memberantas korupsi dan pungli dengan cinta,
membangun dengan cinta, menciptakan teknologi juga dengan cinta.
Ketika kita mencintai kebaikan,
pasti kita membenci keburukan. Benci ini jangan ditujukan kepada person
perorangan atau golongan, tapi benci itu ditujukan pada perbuatan buruknya.
4) Perintah lagi untuk bermusyawarah.
Musyawarah harus dilakukan
dengan cinta, ini penting. Dan dari musyawarah ini timbulnya cinta.
Musyawarah dan silaturrahim
menimbulkan bibit cinta dalam hati manusia
Kolom Komentar